Senin, 06 Mei 2013

Pengantar Studi Islam (PSI)

 Soal Essay;
a. Pastikan Anda Bekerja Sendiri tanpa Menjiplak jawaban mahasiswa-mahasiswi lain
b. Jawaban maksimal 2 halaman  .
1. Urgensi Studi Islam (25)
Studi Islam adalah penelitian ilmiah tentang agama Islam, sehingga penjelasan atau pemahaman yang dihasilkan dari penelitian tersebut adalah islam yang Rasional dan Ilmiah. Jelaskan !
2. Islam sebagai Sasaran Studi Ilmiah (25)
Jelaskan dan bedakan pembagian wilayah objek  studi Islam menjadi tiga; wilayah  teks asli (al-Qur’an dan al-Hadits), wilayah Pemikiran Ulama, dan wilayah realitas kehidupan muslim!. 
3. Sejarah Perkembangan Studi Islam (25)
Dalam Diskusi sejarah Studi Islam baik di Barat maupun di Timur, perkembangan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan aktivitas penerjemahan buku-buku Asing. Misalnya, Bangsa Arab (Zaman Khalifah al-Makmun) menerjemahkan Karya-karya pengetahuan dari Yunani. Dan di Barat pun ketika diawal kemajuannya, mereka menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Arab ke dalam Bahasa Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, dll), seperti Penerjemahan al-Qur’an, Penerjemahan karya Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dll.  Apa  Pendapat anda bahwa Aktivitas Penerjemahan menjadi pintu pembuka peradaban dan akselerasi (percepatan)                         kemajuan ilmu pengetahuan  suatu bangsa?  
4. Tulis hasil pengamatan (observasi Anda) terhadap realitas masyarakat muslim  ke dalam 2-3 Paragraf tentang  Mengapa Subuh di Masjid terasa sangat sepi di Indonesia? 
*** * ***
“Selamat Mengerjakan”

1. Ada berbagai macam pendekatan terhadap Islam. Salah satunya adalah pendekatan yang dilakukan oleh Studi Islam dengan secara rasional dan ilmiah. Pendekatan ini adalah salah satu pendekatan yang universal. Tentu saja karena fitrahnya setiap manusia memiliki akal untuk berpikir. Meski seseorang awalnya menerima islam dengan jalur lain, suatu saat ia akan menanyakan secara rasional dan ilmiah, mengapa saya shalat misalnya. Rasional menurut Kamus Bahasa Indonesia artinya “menurut pikiran dan pertimbangan dengan alasan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok dengan akal, sesuai dengan akal sehat”. Atau sederhananya rasional itu “logis” atau “masuk akal” menurut Tesaurus Bahasa Indonesia. Karena sesungguhnya banyak dari syariat atau tuntunan agama kita yaitu Islam sebetulnya bisa dibuktikan dengan rasional maupun secara ilmiah, banyak peneliti kita bahkan peneliti terkenal dari non muslim yang ikut membuktikan keotentikan agama islam, dan tak sedikit pula yang terpesona dengan agama yang penuh rohmat ini sehingga  mereka menjadi mualaf (masuk islam).
2. Wilayah  teks asli (al-Qur’an dan al-Hadits) adalah Sumber hukum pertama yang dipakai atau digunakan sebagai rujukan permasalahan dalam agama islam, dalam islam yang pertama dipakai adalah al-Qur’an setelah itu baru al-Hadits, keduanya mempunyai wilayah objek studi islam yang permasalahan atau kajiannya ada di dalamnya. Wilayah Pemikiran Ulama objek studi islam adalah ketika persoalan atau permasalahan yang tidak ditemukan di dalam teks asli (al-Qur’an dan al-Hadits) biasa yang kita kenal dengan qiyas ataupun ijma’. Wilayah realitas kehidupan muslim studi islamnya adalah biasa kita ketahui melalui dengan observasi ataupun penelitihan yang ada dalam masyarakat muslim.
3. Secara umum pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat dalam sejarah islam ditempuh dengan beberapa tahap. Pertama tahap penerjemah dari bahasa asing ke dalam bahasa arab. Tahap ini memang berlangsung lebih lama (750-850 M). Kegiatan penerjemah dilakukan oleh kaum muslimin secara terbuka dan bekerja sama dengan penterjemah dari agama yahudi dan nasrani. Pada fase penterjemah ini kitab-kitab ilmu pengetahuan dan filsafat dari yunani, persia, romawi diterjemahkan ke dalam bahasa arab, bahasa arab pada masa itu sudah menjadi bahasa komunikasi di seluruh dunia islam berkat politik arabisasi bani umayyah. Tahap kedua, karya-karya ilmiah yang telah diterjemahkan, kemudian diberi syarah atau komentar oleh kaum muslimin dan diberikan persesuaian dengan agama. Oleh sebab itu pada periode tersebut lahir beberapa komentator muslim terhadap karya-karya ilmiah orang-orang yunani dan persia seperti yang telah dilakukan filosof persia. Hasil-hasil terjemahan kaum muslimin dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan filsafat yang kemudian di koreksi. Teori-teori yang telah diberikan oleh para ahli diberikan penjelasannya. Bahkan berkat kepekaan para pemikir islam, maka hasil koreksi terhadap teori-teori yang telah ada terkadang dapat memancing lahirnya dan terciptanya teori baru sebagai hasil renungan mereka. Pada masa perkembangan inilah lahirnya karya-karya ulama yang sudah tersusun rapi dan penemuan-penemuan baru sebagai hasil ketekunan kaum muslimin dalam bidang agama (ulum al-naqliyah) adalah karya murni ummat islam. Karena itu perkembangan ilmu-ilmu ini tidak melalui tahap-tahap seperti telah dijelaskan. Kejayaan suatu bangsa, dapat dipastikan akan terwujud  manakala ada perhatian serius terhadap masalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh langsung terhadap  lahir dan eksisnya  peradaban. Bangaa-bangsa maju saat ini, yang memandu jalannya peradaban umat manusia adalah bangsa-bangsa yang memegang kendali kemajuan ilmu pengetahuan-teknologi. Amerika Serikat, Inggris di Barat, dan jepang di Timur adalah segelintir contoh negara-bangsa yang menguasai ilmu penegetahuan-teknologi, sekaligus sebagai pemandu jalannya peradaban saat ini. Pengetahuan disini dapat kita katakan dengan aktivitas Penerjemahan, itu juga dapat menjadi pintu pembuka peradaban dan akselerasi (percepatan) kemajuan ilmu pengetahuan  suatu bangsa karena banyak buku-buku ataupun tulisan asing yang berisikan tentang ilmu pengetahuan. Contohnya, di Indonesia banyak para penerjemah yang mencoba menerjemahkan buku yang berbasa asing (Inggris, Arab, Mandarin bahkan Yunani). Begitu pula Bangsa Arab (Zaman Khalifah al-Makmun) menerjemahkan Karya-karya pengetahuan dari Yunani. Dan di Barat pun ketika diawal kemajuannya, mereka menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Arab ke dalam Bahasa Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, dll), seperti Penerjemahan al-Qur’an, Penerjemahan karya Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dll.
4. Kita perlu mengetahui fakta bahwa: "Pernah, salah seorang penguasa Yahudi, menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan orang Islam kecuali satu hal, ialah bila jumlah jamaah shalat subuh menyamai jumlah jamaah shalat jum'at". Pelajaran apa yang dapat kita petik dari pernyataan di atas? Ternyata orang Yahudi lebih jeli terhadap kondisi kaum Islam, dari pada kita sendiri. Betapa selama ini kebanyakan kaum muslim terlena dalam malam yang panjang. Sehingga hanya menyisakan segelintir orang yang membentuk sederet sampai dua deret shaf pada shalat subuh. Mereka menyadari, ada nilai religi dan filosofi yang kuat dalam pelaksanaan shalat subuh. Alih-alih, justru orang Yahudi yang menyadarinya. Menurut hasil pengamatan (observasi Saya) atapun wawancara kepada masyarakat pada umumnya, terhadap realitas masyarakat  tentang  “mengapa Sholat  Subuh di Masjid terasa sangat sepi di Indonesia?”, alasan pertama kebayakan dikarenakan faktor mengantuk ataupun malas, mereka lebih memilih untuk sholat jamaah di rumah ataupun sholat secara munfarid (sendirian), yang kedua faktor jauhnya jarak antara rumah dan masjid, yang ketiga yaitu faktor bangunnya kesiangan karena kebayakan masyarakat indonesia menghabiskan malamnya dengan begadang, padahal sang radja dangdut kita yaitu Bang H. Roma Irama sudah melarang kita di dalam lagunya untuk tidak begadang kalau tiada artinya. Kalau saya mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya dalam konteks permasalahan ini adalah permasalahan pribadi kita, apabila kita mempunyai spirit building untuk menjalani sebuah ibadah ataupun kewajiban pasti semuanya akan terasa mudah dan indah. Banyak ayat-ayat al-Quran ataupun hadits-hadits yang menerangkan tentang keutamaan- keutamaan tentang Sholat subuh, diantaranya:
· Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. (HR Bukhari dan Muslim)
· Dan (dirikanlah pula solat subuh). Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS Al Isra: 78 ).
· Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka – ,’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab,’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat. (HR.Bukhari).
· Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim. Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar